Download sni 2973 : 2011 pdf






















Larutan sampel kemudian Larutan selanjutnya diinkubasi pada suhu kamar selama ditambahkan Pb asetat untuk penjernihan, kemudian 30 menit selanjutnya serapannya diukur pada panjang ditambah Na2CO3 untuk menghilangkan kelebihan Pb.

Larutan sampel kemudian didihkan Waktu inkubasi optimum ditetapkan dengan selama 10 menit,dan diidinginkan. Waktu inkubasi optimum didapat sedikit. Larutan blanko dan sampel kemudian dititrasi pada serapan yang optimum.

Kadar gula reduksi dihitung Pembuatan deret Larutan Vitamin C Kontrol Positif dengan rumus : Deret standar vitamin C dibuat dalam beberapa konsentrasi yaitu 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10 AT X Fp ppm yang diencerkan dari larutan induk ppm.

Serapannya diukur pada Uji Aktivitas Antioksidan panjang gelombang maksimum dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Serbuk tersebut dimasukkan ke dalam Ubi Ungu, dan Larutan Uji Tepung Kacang Merah labu ukur mL sebelumnya labu ukur sudah dilapisi Larutan uji dibuat dengan cara menghaluskan aluminium foil dan ditambahkan larutan metanol p.

Larutan uji dari masing-masing sampel dibuat deret Pengujian antioksidan dilakukan dengan cara konsentrasinya yaitu 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm. Tahapan mengukur serapan dari deret larutan uji, deret kontrol selanjutnya adalah labu ukur pada masing-masing positif vitamin C dan blanko pada panjang gelombang konsentrasi ditambah 1 mL larutan DPPH dan diencerkan maksimum yang telah didapatkan.

Nilai IC50 Inhibition dengan methanol p. Larutan delanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan rpm selama 10 menit. Pengujian dalam 2 labu ukur 25 mL. Larutan sampel kemudian dalam tabung falcon. Sampel selanjutnya ditambahkan 25 diukur dengan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang mL akuades, vortex, dai dipanaskan ke dalam penangas gelombang nm dan nm dengan akuades sebagai pada suhu C selama 20 menit. Selanjutnya sampel blanko. Pengujian penutup alumuniu, foil, dan dispersikan gel yang dilakukan dalam 4 tahap yaitu pra preparasi, penetapan terbentuk pada dasar gelas piala dengan pengaduk, lalu kadar serat pangan total, penetapan kadar serat pangan dibilas dengan 10 mL akuades.

Sampel selanjutnya tak larut, dan penetapan kadar serat pangan larut. Setelah dikeringkan, sampel dihaluskan dengan mesh No. Tahap selanjutnya yaitu ditambahkan 5 mL HCl Sampel selanjutnya disimpan dalam desikator hingga 0, M, pH sampe diatur hingga pH nya 4,,6 dengan analisis dilakukan.

Larutan sampel tabung falcon 50 mL, kemudian masing-masing sampel diinkubasi dalam shaking water bath pada suhu 60 0C dipindahkan kedalam 2 gelas piala mL. Sampel selanjutnya diinkubasi dalam selama 1 jam lalu disaring dengan kertas saring tak sahking water bath pada suhu C selama 30 menit. Masing-masing sampel mL kemudian dipindahkan ke dalam 2 gelas piala 40 mL. Larutan sampel ditambahkan Bogor. Sampel dikeluarkan L. Residu dicuci dengan masing- dalam bentuk tepung.

Tepung ubi ungu Kertas saring yang berisi residu kemudian ditimbang dan digunakan sebagai bahan utama dari pembuatan snack dihitung bobot abu pada hasil residu pertam dan bobot bar yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan zat protein pada hasil residu kedua.

Pengolahan ubi jalar ungu menjadi tepung ini Penetapan Kadar Serat Pangan Larut diawali dengan melakukan pengupasan pada kulit ubi Filtrat pada pengujian serat pangan tak larut jalar ungu yang kemudian dicuci di bawah air mengalir. Larutan didiamnkan pada suhu 16 ketebalan potongan sebesar 1 cm akan membuat ruang selama 1 jam kemudian disaring dengan kertas ubi jalar ungu lebih cepat kering.

Setelah saring yang berisi residu tersebut kemudian dihitung dilakukan pemotongan dilanjutkan dengan blansir uap bobot abupada hasil residu pertam dan bobot protein selama 5 menit dan ditiriskan. Larutan blanko dibuat seperti Proses blansir dalam pembuatan tepung ubi pengerjaan sampel untuk masing-masing penetapan ungu ini berfungsi untuk mencegah pencoklatan saat serat pangan total, serat pangan larut, maupun serat penepungan.

Selain itu, blansir juga dapat menginaktivasi pangan tak larut kemudian dihitung bobot abu pada hasil enzim-enzim oksidatif yang dapat mengakibatkan residu pertama dan bobot protein pada hasil residu perubahan karakteristik, seperti warna, bau, rasa, dan kedua.

Perhitungan kadar serat menggunakan rumus tekstur Irisan ubi jalar ungu kemudian dikeringkan di sebagai berikut: dalam oven dengan suhu C hingga kering, Kemudian dihaluskan mengunakan blender, lalu diayak menggunakan ayakan berukuran mesh. Hasil analisis sifat fisik pada tepung ubi ungu dapat dilihat pada tabel berikut. Gambar 1. Tepung Ubi Jalar Ungu Tabel 2.

Lalu setelah kacang juga diolah menjadi bentuk tepung. Penambahan bahan merah kering, dilakukan penggilingan menggunakan tepung kacang merah dalam pembuatan snack bar blender lalu tepung kacang merah diayak dengan ayakan bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein, serat, mesh Berikut adalah gambar dari hasil pembuatan serta aktivitas antioksidan pada snack bar. Pembuatan tepung kacang merah ini diawali dengan proses pencucian kacang merah dengan air mengalir hingga bersih, lalu kacang merah yang telah bersih diblansir selama 5 menit, Proses blansir dalam pembuatan tepung kacang merah ini berfungsi untuk menginaktivasi enzim-enzim oksidatif yang dapat mengakibatkan perubahan karakteristik, seperti warna, bau, rasa, dan tekstur Setelah proses blansir, kacang Gambar 2.

Tepung Kacang Merah merah dikeringkan dengan cara disangrai. Hasil diterima bahan akan lebih merata. Berdasarkan analisis sifat fisik pada tepung kacang merah dapat dilihat penelitian yang dilakukan oleh Sutedja dkk, 13 kadar pada tabel berikut air yang terkandung dalam tepung kacang merah dengan menggunakan metode sangrai memiliki kadar air yang Tabel 3.

Analisis sifat kimia tepung ubi jalar ungu dan Kadar abu merupakan campuran komponen zat tepung kacang merah pada penelitian ini dilakukan anorganik atau mineral sisa pembakaran dari senyawa meliputi kadar air dan kadar abu. Kadar air merupakan organik. Penetapan kadar abu bertujuan untuk metode untuk menentukan banyaknya kandungan air memastikan minimnya zat pengotor yang tertinggal yang terdapat dalam bahan yang dinyatakan dalam dalam suatu pangan.

Berikut adalah tabel hasil analisis persen. Pengujian kadar air pada tepung dengan warna ungu kecoklatan dan coklat keunguan. Hasil kadar air rata-rata tepung ubi jalar ungu sama satu sama lain jika ditinjau dari parameter warna, maupun tepung kacang merah pada penelitian ini tekstur dan aroma. Semakin banyak konsentrasi berbeda jika dibandingkan dengan studi sebelumnya tepung kacang merah yang digunakan maka akan semakin yaitu 1.

Snack bar Ubi Jalar Ungu dan kacang Merah. Hasil uji hedonik dengan SPSS dapat untuk mendapatkan 1 formula terbaik dari keempat dilihat pada Tabel 6 formula yang diuji. Panelis uji hedonik pada penelitian ini Tabel 6. Oleh karena itu snack bar F3 adalah formula terpilih yang dilakukan pengujian selanjutnya yaitu analisis proksimat, perhitungan angka kecukupan gizi AKG , uji gula pereduksi, uji aktivitas antioksidan, analisis kadar antosianin, dan analisis kadar serat pangan.

Hasil Uji Proksimat Snack bar dari suatu bahan pangan. Hasil analisis proksimat snack bar formula terpilih disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Kadar protein pada komponen penting dalam bahan makanan karena air penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan produk dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita snack bar komersial yang beredar dipasaran yaitu dengan rasa makanan.

Hal tersebut diduga karena menentukan acceptability, dan daya tahan bahan tepung ubi jalar ungu mengandung protein yang rendah tersebut. Meskipun Menurut penelitian yang dilakukan oleh Natalia 20, demikian, hasil yang diperoleh menunjukan bahwa snack produk snack bar yang terdapat di pasaran memiliki kadar bar telah memenuhi persyaratan mutu biskuit menurut air sebesar 8.

Kandungan lemak yang rendah pada snack bar kemurnian serta kebersihan suatu bahan. Tujuan ini diduga karena bahan baku yang digunakan yaitu dilakukannya penentuan kadar abu adalah untuk tepung ubi ungu yang mengandung sedikit lemak. Studi menentukan baik atau tidaknya suatu pengolahan, yang dilakukan oleh Husnah menunjukkan bahwa mengetahui jenis bahan yang digunakan dan sebagai kandungan lemak pada tepung ubi ungu hanya sebesar penentu parameter nilai gizi suatu bahan makanan.

Hal tersebut diduga karena kandungan mineral yang terdapat pada bahan baku snack Kadar Karbohidrat bar cukup tinggi. Ubi jalar ungu mengandung mineral Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa berupa kalsium Ca sebesar 87,8 ppm dan kandungan kadar karbohidrat pada snack bar formula terpilih sebesar besi Fe sebesar 19,59 ppm Kadar karbohidrat yang cukup besar ini dapat memiliki mineral yang tinggi adalah kacang merah. Kandungan ini cukup persyaratan mutu SNI tahun namun kadar abu pada tinggi namun karbohidrat yang terkandung dalam ubi snack bar yang dihasilkan ini lebih rendah daripada hasil jalar ungu merupakan karbohidrat kompleks karena analisis kadar abu dari snack bar di pasaran yaitu sebesar diketahui bahwa snack bar yang terbuat dari ubi jalar 2.

Berdasarkan Angka Kecukupan Kecukupan gizi dipengaruhi oleh faktor umur, Gizi dalam satu hari, AKG yang dianjurkan pada jenis kelamin, aktivitas fisik, berat dan tinggi badan, pria usia tahun adalah kkal, sedangkan pada genetika serta keadaan hamil dan menyusui. Angka wanita usia tahun adalah kkal. Kontribusi energi dan zat gizi snack bar terhadap dan genetik yang dinilai cukup untuk memenuhi hampir AKG golongan usia tahun dihitung dengan kebutuhan semua orang dan untuk mencapai kesehatan membandingkan kandungan energi dan zat gizi snack bar yang maksimal Data perhitungan kontribusi energi dan zat gizi pada prinsipnya tidak berbeda dengan orang yang non snak bar terhadap AKG kelompok usia tahun dapat DM.

Makanan yang dianjurkan untuk penderita DM tipe 2 dilihat pada Tabel 8. Makanan selingan dapat kita konsumsi sebagai Uji Aktivitas Antioksidan Pada Tepung Ubi Ungu, Tepung upaya untuk membantu mencukupi kebutuhan zat gizi Kacang Merah dan Snack bar Formula Terpilih tubuh serta mengontrol glukosa darah sebagai upaya Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan mencegah risiko komplikasi pada penderita DM tipe 2.

Radikal bebas DPPH yang tidak sebesar 25 g dalam 1 keping. Berat takaran saji tersebut memiliki pasangan elektron memiliki warna ungu. Warna mengacu pada takaran saji snack bar yang beredar ungu pada DPPH dapat memudar dan berubah menjadi dipasaran. Berdasarkan hasil analisis zat gizi yang warna kuning apabila serbuk dicampur dengan suatu dilakukan dapat disimpulkan bahwa snack bar ini dapat bahan alam yang memiliki senyawa aktif yang dapat dikonumsi keping dalam satu kali konsumsi dalam mendonorkan atom hidrogennya kepada radikal bebas rangka memenuhi kebutuhan energi dari makanan DPPH Pengikatan atom hidrogen pada DPPH selingan.

SNI Bawang daun segar SNI Aluminium sulfat padat SNI Simplisia jahe SNI Simplisia kencur SNI Kencur untuk bahan baku obat SNI Jahe untuk bahan baku obat SNI Kursi makan dari kayu - Unjuk kerja SNI Pupuk dolomit SNI Pupuk tripel superfosfat SNI Pupuk amonium sulfat SNI Pupuk amonium klorida SNI Pupuk tripel superfosfat plus-Zn SNI Pupuk kalium klorida SNI Pupuk kalium sulfat SNI Pupuk monoamonium fosfat SNI Pupuk urea amonium fosfat SNI Pupuk diamonium fosfat SNI Pupuk fosfat alam untuk pertanian SNI Cara pengambilan contoh uji sepatu atau alas kaki SNI Minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui SNI Metomil teknis SNI Propoksur teknis SNI Metsulfuron metil teknis SNI Polipropilena untuk karung pupuk SNI Saus cabe SNI Air minum dalam kemasan SNI Biji kopi SNI SNI Biji kakao SNI Beras Tabel 8.

Tabel 9. Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa warna produk biskuit antara lain adalah jingga kekuningan, jingga kecokelatan, dan cokelat.

Warna biskuit yang berubah menjadi kecokelatan disebabkan oleh reaksi Maillard yang terjadi ketika biskuit dipanggang. Semakin banyaknya tepung tempe yang ditambahkan maka warna biskuit menjadi semakin gelap karena semakin banyaknya kandungan protein yang terkandung dalam biskuit tersebut.

Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh warna awal adonan yang semakin gelap seiring dengan penambahan tepung tempe karena tepung tempe yang digunakan berwarna kuning akibat reaksi Maillard yang terjadi dalam proses pengeringan tempe ketika pembuatan tepung tempe Syarief, Tabel Angka lempeng total produk biskuit yang dihasilkan telah sesuai dengan syarat mutu biskuit SNI menurut Badan Standardisasi Nasional yaitu maksimal 1 x Angka Kapang Khamir. Jumlah angka kapang khamir. Hasil pengujian organoleptik biskuit dengan kombinasi tepung pisang kepok putih dan tepung tempe dapat dilihat pada Tabel Berdasarkan Tabel 12, dapat diketahui bahwa biskuit kontrol memiliki tingkat kesukaan dan rata — rata tertinggi yaitu 3, Hal ini disebabkan oleh tempat penyimpanan biskuit yang tidak tertutup rapat ketika akan dilakukan uji organoleptik.

Kualitas biskuit yang terbuat dari tepung pisang kepok putih dan tepung tempe berdasarkan uji kimia, fisik, mikrobiologi, dan organoleptiknya telah memenuhi syarat mutu biskuit menurut SNI , dengan memberikan pengaruh beda nyata terhadap kadar karbohidrat dan tidak berbeda nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar serat, kekerasan, angka lempeng total dan angka kapang khamir biskuit.

Tidak ada kombinasi tepung pisang kepok putih dan tepung tempe yang. Apabila penelitian ini dilanjutkan, maka diperlukan adanya pelebaran range variasi penambahan tepung pisang kepok putih dan tepung tempe untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang berbeda nyata dengan kontrol. Selain itu, diperlukan adanya penambahan flavor perisa pisang untuk menambah aroma dari produk yang dihasilkan, serta pencampuran adonan harus dilakukan dengan menggunakan mixer agar tekstur adonan yang terbentuk lebih homogen dan seragam pada setiap perlakuan.

Andarwulan, N. Analisis Pangan. Rakyat, Jakarta. Antarlina, S. Puslitbang Sosek Pertanian : — Badan Standardisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. Suplai tekanan gas ke alat tidak boleh melebihi 3 kPa. CATATAN 1: Dinding pelindung terdiri dari 3 buah dinding dengan bagian depan terbuka yang berukuran lebar mm dan tinggi mm atau ukuran lain yang memadai agar pengujian dapat terlindung dari pengaruh angin yang mengganggu uap di atas cawan cleveland. Pastikan cawan cleveland bersih dan kering sebelum digunakan kembali.

CATATAN 2: Untuk bahan yang mudah menguap atau hasil pirolisa, disarankan melakukan pengujian di ruang asam yang dilengkapi pelindung agar uap tidak turun sehingga memperngaruhi hasil pengujian. Apabila hal ini tidak diperhatikan maka akan menyebabkan hilangnya bahan yang mudah menguap dan titik nyala menjadi lebih tinggi dari yang sebenarnya.

Disarankan pengujian titik nyala dilakukan pada awal pengujian aspal. CATATAN 3: Adanya gas Hidrokarbon ringan seperti gas propane atau gas butane dalam contoh dapat hilang dan tidak terdeteksi selama penanganan contoh terutama adanya residu minyak berat atau aspal hasil ekstraksi.

SWSs material dapat digunakan untuk pengecekan berkala terhadap kinerja alat, lihat Catatan 5. Setelah pengaturan peralatan dan prosedur uji, ulangi pengujian dengan benda uji baru lihat Butir Bila benda uji diisi berlebih pada cawan cleveland, pindahkan bagian yang berlebih dengan pipet atau alat lainnya untuk menghindari bagian yang meleleh. Bila ada bagian aspal yang menempel pada bagian luar cawan, bersihkan.



0コメント

  • 1000 / 1000